Senin, 08 April 2013

SEJARAH DESA LEGOK-TEMPEL-GEMPOL PASURUAN

Dusun Legok.
Dusun Legok dalam sejarah berhubungan erat dengan dusun Tempel, karena rangkaian peristiwa berawal dari perjuangan R.M.Proyo dalam melanjutkan perjuangan. Pertama kali R.M.Proyo meninggalkan dusun Tempel melewati Dusun Legok , entah akan melanjutkan perjuangan ke mana R.M.Proyo tidak tiketahui , namun dalam riwayat dijelaskan bahwa R.M.Proyo dalam melanjutkan perjuangan tersebut pada saat melewati Dusun legok , beliau tidak dapat melanjutkan perjalanannya karena setiap kali berjalan meninggalkan dusun Legok selalu kembali ke Dusun Legok , beliau merasa tidak dapat keluar dari Dusun Legok dan jalan yang dilewati terlalu banyak belokan/ berbelok belok atau lenggak lenggok.sehingga R.M.Proyo tidak melanjutkan perjuangannya keluar daerah ,melainkan berjuang hanya untuk masyarakat setempat ( Dusun Legok ) dan akhirnya beliau menyatakan tinggal di Dusun Legok hingga akhir hayat.Dalam kenyataannya beliau memang tinggal di Dusun Legok, dan membantu masyarakat dalam mengembangkan pertanian ,bercocok tanam , memanen dsb. Nama R.M.Proyo disebut juga dengan nama Mbah Mentaram karena beliau berasal dari Kerajaan Mataram dan disebut juga Mbah Sentono karena setelah beliau wafat dan dimakamkan , dimakamnya di tanami pohon Sentono, sehingga yang berkembang dimasyarakat luas bahwa R.M.Proyo sebut juga Mbah Mentaram disebut juga Mbah Sentono.
Dusun Tempel
Dusun Tempel berdiri atau di sebut dusun Tempel terjadi pada jaman Kerajaan Mataram, Karena pada masa itu ada seorang anggota keluarga Kerajaan Mataram bernama Raden Mas Proyo yang melarikan diri hingga ke Dusun Tempel, Keluarga kerajaan tersebut adalah seorang Pejuang yang membela rakyat,dan perjuangannnya tersebut sangat tidak dikehendaki oleh Tentara Penjajah Belanda pada waktu sehingga R.M.Proyo dikejar tentara belanda dan melarikan diri hingga ke Dusun Tempel.Singkat cerita ,R.M.Proyo tinggal di Dusun Tempel tersebut karena beliau merasa hidupnya menempel/bersandar beberapa waktu kepada masyarakat demi mempersiapkan diri guna melanjutkan perjuangannya ,karena statusnya hanya tinggal sementara ,beliau menyiapkan strategi / cara guna melanjutkan perjuangannya demi membela rakyat. Dan pada saat yang tepat ,Beliau meninggalkan dusun Tempel untuk melanjutkan perjuangannya.Peristiwa inilah yang mengilhami dinamakannya Dusun Tempel.

Dusun Ngering
Dusun Ngering, begitulah orang menyebutnya , karena memang pada jaman penjajahan belanda pada waktu itu ada seorang yang memang dicari cari oleh Tentara belanda , entah mengapa tentara belanda mencari orang tersebut, dari Desa ke Desa Tentara belanda mengumumkan atas pencarian orang yang dimaksud tersebut , namun dalam pencariannya itu tidak ditemukan seseorang yang dimaksud.
Dalam masa masa pencarian tersebut ternyata ditemukan mayat seorang lelaki yang berada di perbatasan sawah Dusun Ngering dengan sawah Dusun Bandulan Desa Kejapanan ,tepatnya di sebelah saluran air.Selanjutnya selidik punya selidik ternyata tidak seorangpun dapat mengidentifikasi mayat yang ditemukan oleh Masyarakat Dusun Ngering tersebut , hingga masyarakat tertangga Desa dan tentara belanda pun tidak dapat ,mengidentifikasi mayat yang ditemukan , apakah mayat itu orang yang dicari cari tentara belanda atau orang /masyarakat biasa tidak seorangpun yang tahu karena memang mayat tersebut sudah mengering kondisinya.Selanjutnya atas penemuan mayat tersebut ternyata tidak seorangpun yang mau menguburkannya, baik itu masyarakat Dusun Bandulan Desa Kejapanan maupun Masyarakat Dusun Ngering sendiri, hingga akhirnya disepakati bersama , Barang siapa yang mau menguburkan mayat yang ditemukan tersebut akan diberikan hadiah tanah yang berada tepat di tempat dimana mayat tersebut ditemukan, akhirnya Masyarakat Dusun Ngering setuju dan sepakat karena memang yang menemukan mayat tersebut Masyarakat Dusun Ngering yang menemukan dan sekaligus menguburkanya , dan tanah yang disepakati bersama tersebut akhirnya dimiliki oleh Masyarakat Dusun Ngering, Tanah yang dimaksud sebagai Hadiah bagi yang menguburkan Mayat tersebut hingga saat ini masih ada dan utuh.Ditemukannya mayat yang sudah mengering itulah akhirnya Dusun Ngering itu di namakan.

Dusun Panderejo
Dusun Panderejo. Dikenal karena disana ada Tukang pandai besi yang sangat termashur namanya, konon menurut cerita ,Tukang pandai besi di Dusun panderejo itu jaya hampir bersamaan dengan kemakmuran masyarakat Dusun Legok pada waktu itu ,karena memang kemakmuran petani Dusun Legok pada waktu didukung dengan kemampuan tukang pandai besi yang dapat membuat peralatan pertanian yang sangat bagus, sehingga terjadi sinkronisasi di satu sisi tanahnya sangat subur disisi lain ditunjang dengan ahli Pandei besi yang bisa membuat Peralatan Pertanian dengan baik dan bagus. Berangkat dari sinilah akhirnya Dusun PANDEREJO itu dikenal dan menjadi nama yang harum hingga sekarang ini.

Dusun Kebonsari
Dusun Kebonsari pada waktu itu hanya sebuah Perkebunan liar dan tidak terawat, namun perkebunan liar itu banyak menghasilkan sayur mayur yang senantiasa diambil unruk kebutuhan hidup masyarakat disekitarnya, baik masyarakat Dusun Tempel, Panderejo juga masyarakat dusun lainnya dan tidak jarang orang orang yang membutuhkan sayur untuk sekedar dimakan mentah atau hanya untuk mengganjal perut agar tidak kosong mengambil di Kebon itu, sehingga perkebunan liar pada waktu itu dinamai Dusun Kebon.Tidak diketahui sejak kapan Dusun Kebon tersebut dihuni oleh Masyarakat ,namun dalam perjalanan waktu ternyata Dusun Kebon tersebut ditambahkan nama Sari oleh seorang Tokoh Masyarakat Dusun Tempel yaitu Kh.Zein. hingga akhirnya di sebut dan dibakukan Nama Dusun kebon menjadi Dusun KEBONSARI.

0 komentar:

Posting Komentar